Renungan berbakti kepada Orang Tua
https://tadabburdaily.blogspot.com/2015/06/renungan-berbakti-kepada-orang-tua.html
Mari renungkan kisah
ini agar kita tahu betapa luas dan dalamnya kasih sayang orang tua—terutama
ibu—kepada anaknya.
Dikisahkan, pada masa
kekuasaan Al-Abbasiyyah ada seorang laki-laki mendatangi rumah seorang wanita,
lalu ia mengetuk pintu dan memintanya melunasi utang. Perempuan itu menampakkan
ketidakmampuannya untuk melunasi utang sehingga orang itu marah dan memukulnya
lantas pergi. Kemudian dia datang sekali lagi menemui wanita tersebut. Akan
tetapi, kali ini yang membukakan pintu adalah anak laki-laki dari wanita itu.
Tamu itu menanyakan di mana ibunya. Anak tersebut menjawab, “Ibuku pergi ke
pasar.” Laki-laki itu menyangka bahwa anak tersebut berdusta sehingga ia
memukul anak itu dengan pukulan yang tidak begitu keras.
Tiba-tiba ibunya
muncul dan melihat laki-laki itu memukul putranya maka ia menangis
sejadi-jadinya. Laki-laki itu bertanya kepadanya, “Aku tidak memukulnya dengan
keras, mengapa engkau menangis? Padahal kemarin aku memukulmu lebih keras,
tetapi engkau tidak menangis.” Sang ibu menjawab, “Kemarin engkau memukul
kulitku, dan sekarang engkau memukul hatiku ….” Laki-laki tersebut terharu dan
memaafkannya, serta bersumpah untuk tidak menuntut utangnya lagi semenjak itu.
Masya Allah …
Kehadiran orang tua
sangatlah memberi ketenangan, cinta, serta kasih sayang tersendiri yang bersemi
di hati segenap insan yang berakal. Mereka biarkan kesedihan dan keletihan demi
senyuman buah hatinya. Mereka curahkan segenap pengorbanan demi kebahagiaan
sang buah hati. Mereka adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mereka adalah
sekotak permata paling berharga, sekeping emas termahal yang dapat mengantarkan
kita ke surga-Nya.
Semoga bermanfaat :)