Loading...

Renungan berbakti kepada Orang Tua


Mari renungkan kisah ini agar kita tahu betapa luas dan dalamnya kasih sayang orang tua—terutama ibu—kepada anaknya.

Dikisahkan, pada masa kekuasaan Al-Abbasiyyah ada seorang laki-laki mendatangi rumah seorang wanita, lalu ia mengetuk pintu dan memintanya melunasi utang. Perempuan itu menampakkan ketidakmampuannya untuk melunasi utang sehingga orang itu marah dan memukulnya lantas pergi. Kemudian dia datang sekali lagi menemui wanita tersebut. Akan tetapi, kali ini yang membukakan pintu adalah anak laki-laki dari wanita itu. Tamu itu menanyakan di mana ibunya. Anak tersebut menjawab, “Ibuku pergi ke pasar.” Laki-laki itu menyangka bahwa anak tersebut berdusta sehingga ia memukul anak itu dengan pukulan yang tidak begitu keras.

Tiba-tiba ibunya muncul dan melihat laki-laki itu memukul putranya maka ia menangis sejadi-jadinya. Laki-laki itu bertanya kepadanya, “Aku tidak memukulnya dengan keras, mengapa engkau menangis? Padahal kemarin aku memukulmu lebih keras, tetapi engkau tidak menangis.” Sang ibu menjawab, “Kemarin engkau memukul kulitku, dan sekarang engkau memukul hatiku ….” Laki-laki tersebut terharu dan memaafkannya, serta bersumpah untuk tidak menuntut utangnya lagi semenjak itu.

Masya Allah …

Kehadiran orang tua sangatlah memberi ketenangan, cinta, serta kasih sayang tersendiri yang bersemi di hati segenap insan yang berakal. Mereka biarkan kesedihan dan keletihan demi senyuman buah hatinya. Mereka curahkan segenap pengorbanan demi kebahagiaan sang buah hati. Mereka adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mereka adalah sekotak permata paling berharga, sekeping emas termahal yang dapat mengantarkan kita ke surga-Nya.


Semoga bermanfaat :)
Muhasabah 8386355257384361815

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

ADS

Popular Posts

Random Posts

Flickr Photo